This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 03 Desember 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA 3

1.    Tema Karangan

a.      Pengetian Tema
Tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Istilah tema sering disamakan pengertiannya dengan topik, padahal kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Topik dalam suatu karya adalah pokok pembicaraan, sedangkan tema adalah gagasan sentral, yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam dan melalui suatu karya. Tema suatu cerita biasanya bersifat tersirat (tersembunyi) dan dapat dipahami setelah membaca keseluruhan cerita.

b.      Pemilihan Topik
Dalam menulis suatu karya tulis, pemilihan topik sangatlah penting dan dapat menentukan hasil dari karya tulis tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan syarat-syarat dalam pemilihan topik-topik yang baik. Berikut ini beberapa syarat yang harus diperhatikan penulis dalam pemilihan topik suatu karya tulis :

1. Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 

2. Topik harus diketahui/dipahami penulis.
Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.

3. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
 Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

4. Bermanfaat.
Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

5. Jangan terlalu “Luas”.
Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas untuk digarap sehingga tulisan bisa fokus dan tepat sasaran.

c.       Pembatasan Maksud
Pembatasan maksud merupakan sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan penulis bergerak bebas dalam batas-batas tadi. Seperti halnya dalam pembatasan topik, pembatasan maksud juga akan menentukan bahan mana yang diperlukan, serta cara mana yang paling baik bagi penyusunan karangan tersebut

d.      Menentukan Maksud
Pengetahuan dasar tadi akan dikembangkan kembali secara lebih lanjut dengan hasil-hasil penelitian, observasi dan sebagainya. Karena sudah mengenal prinsip-prinsip dasarnya, maka penulis akan lebih mudah mengetahui aspek-aspek mana yang perlu diketahui data-datanya, aspek mana yang tidak perlu dimasukkan dalam uraian. Pembatasan topik sampai pada tahap ini belum cukup, masih ada satu hal yang penting, yang perlu ditetapkan yaitu apa maksud pengarang dalam menguraikan topik tadi.

e.      Tesis dan Pengungkapan Maksud
Tesis adalah perumusan singkat yang mengandung tema dari sebuah karangan. Umunya tesis digunakan untuk membuat karya ilmiah. Contohnya dalam menanggulangi bahay banjir tahunan, masyarakat hendaknya bersikap sadar untuk menjaga lingkungannya. Masyarakat dapat memulainya dari hal kecil seperti, membuang sampah pada tempatnya dan menanam pohon. Lalu pengungkapan maksud adalah perumusan singkat yang tidak menekankan tema dasarnya. Tujuannya untuk memberi suatu gambaran atau mengungkapkan kembali suatu peristiwa untuk menimbulkan kesan. Misalnya, tema mengenai deskripsi.

f.        Tema yang Baik
Tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia disekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

2.    Kerangka Karangan

a.      Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

b.      Manfaat Kerangka Karangan
Manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain:
-mempermudah pembahasan tulisan.
-menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
-menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
-memudahkan penulis mencari materi tambahan.
-menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh dan terarah.
-memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

c.       Penyusunan Kerangka Karangan
Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur, biasanya dipergunakan beberapa cara atau tipe susunan. Pola susunan yang paling utama adalah pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah dan suatu kerangka karangan biasanya didasarkan atas urutan-urutan kejadian, atau urutan-urutan tempat atau runag. Sebaliknya pola logis walaupun masih ada sentuhan dengan keadaan yang nyata, tetapi lebih dipengaruhi oleh jalan pikiran manusia yang menghadapi persoalan yang tengah digarap itu.

d.      Pola Susunan Kerangka Karangan
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata dialam. Karena susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga (atau keempat) dimensi dalam kehidupan manusia: atas-bawah, melintang-menyeberang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat, dan sebagainya. Sebab susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu (urutan kronologis), urutan berdasarkan ruang (urutan spasial), dan urutan berdasarkan topik yang sudah ada.

e.      Macam-macam Kerangka Karangan

1)      Berdasarkan Perincian
-Kerangka Karangan Sederhana (Non formal)
Merupakan suatu alat bantu atau sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah, terdiri dari tesisi dan pokok-pokok utama.
-Kerangka Karangan Formal
Merupakan kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat kompleks atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.

2)      Berdasarkan Perumusan Teks
-Kerangka Kalimat
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik.
Manfaat menggunakan kerangka kalimat adalah:
·         Memaksa penulis untuk merumuskan topik yang akan diuraikan
·         Perumusan topik-topik akan tetap jelas
·         Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri.

SUMBER :

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-tema-dan-jenis-tema.html
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-manfaat-dan-fungsi-kerangka.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema
https://azizturn.wordpress.com/2009/11/14/pemilihan-topik/
http://rahim33.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-kerangka-karangan.html
http://www.dosenpendidikan.com/pola-susunan-kerangka-karangan-menurut-para-ahli-bahasa/
https://mardianiani.wordpress.com/2013/12/25/kerangka-karangan-outline/
http://www.muhammadfaruqi1933.co.vu/2015/11/tugas-softskill-bahasa-indonesia-3.html
http://lahliloh.blogspot.co.id/2015/12/tugas-bahasa-indonesia-3.html